Tuesday 19 April 2011

start over

 untuk menulis cerita yang baru, dibutuhkan selembar kertas bersih
untuk mengganti minuman yang berbeda, dibutuhkan satu gelas kosong



kadang seseorang merasa terlalu jenuh, terlalu sesak dengan rutinitas kehidupannya. dan diapun membutuhkan satu awalan yang baru, yang berbeda. disertai dengan harapan baru yang lebih baik
kadang seseorang berada pada masa yang paling sulit dan mencapai batas maksimal toleransi. ketika masa itu telah dilewati, tak sedikit orang yang memilih untuk memperbarui diri, menata kembali jalan menuju masa depan

perubahan, sesedikit apapun, akan menghilangkan yang dirasa negatif dan menggantinya dengan yang dianggap lebih positif. tidak ada yang salah dengan itu
dan selama prosesnya, beberapa dapat dengan cepat dan mudah melakukan perubahan. dan tak jarang orang yang mengalami kesulitan dan butuh waktu yang lama untuk berubah. tak mengherankan, karena semuanya tergantung dari kemampuan, kemauan, dan kekuatan setiap manusia

seberapa banyak kertas yang dibutuhkan? seberapa banyak gelas yang harus disediakan?
seberapa kuat seseorang mampu menutup buku lama yang telah usang? seberapa kuat seseorang mampu mengosongkan gelas?

yang pasti, seberapapun banyaknya air mata yang mengalir tidak akan berharga tanpa diimbangi dengan usaha seseorang untuk start over

Wednesday 30 March 2011

refleksi rasa

"karena hanya rasa yang tidak dapat dibaca oleh orang lain"



pikiran manusia mungkin dapat terbaca, tapi perasaan hanya untuk dia yang merasa

ketika pikiran membutakan mata, saat itulah langkah kaki hanya sebatas tempurung

dia mungkin tidak berdusta dengan pikirannya, tapi tidak mengatakan yang seutuhnya adalah nista

dan disaat kita tak lagi di jalan yang sama, mempertahankan kebersamaan hanyalah sebuah kebodohan



melepaskan itu mudah. mengikhlaskan itu sangat sederhana

terkadang hanya butuh beberapa saat, terkadang butuh bertahun-tahun

apa yang membuatnya sangat berat adalah betapa mahalnya hal tersebut

dan seringkali aku merasa tidak berdaya untuk mempertahankan



merelakan sebuah kehilangan membutuhkan kesabaran dan keteguhan hati

dan niat untuk melakukannya

karena menggengam pasir terlalu erat tidak akan menyisakan apa-apa

maka dari itu, merenggangkan genggaman adalah langkah awal untuk melepaskan dengan lebih mudah





seringkali, semakin berharga suatu hal, semakin erat tangan menggenggam

semakin besar keinginan untuk memiliki, semakin besar kemungkinan hal tersebut pergi





ketika pikiran bertentangan dengan kata hati

ketika mata terus menangis karena melakukan hal benar

ketika keputusan telah diambil

saat itulah proses berikutnya dimulai



sebuah proses yang panjang dan lama

untuk mencapai kepuasan jiwa

dimana tuntutan rasional tidak lagi dipertimbangkan

dimana ketenangan hati dicapai dengan melapangkan hati seluas samudera

refleksi mengikhlaskan


melupakan itu mudah, memaafkan itu jauh lebih sulit



suatu kesalahan yang tidak termaafkan adalah kesalahan diri sendiri. karena konsekuensi dari setiap tindakan sebenarnya sudah dapat diprediksi sebelum suatu akibat terjadi. dan menjadi pribadi yang bandel atau cuek bukanlah pilihan yang tepat apabila pendewasaan diri menjadi sebuah tujuan



mencari pembenaran diri pun tidak lebih baik daripada menyalahkan diri. akan tetapi berdiri diantaranya sama rasanya seperti terjun ke laut dan berusaha untuk tidak tenggelam. berat. menangis ataupun marah juga sama-sama tidak menyelesaikan masalah



bagaimana dengan aku? sudahkan aku memaafkan diriku?sudahkan aku menerima kesalahanku?



dan kebodohan dimulai saat pilihan jatuh pada "melupakan", bukan "memaafkan". mencari hal baru hanya untuk lari dari masalah. pada akhirnya masa lalu itu terus mengikuti, menghantui. dan apa yang terjadi pada masa sekarang terlihat serupa dengan masa lalu. membohongi diri sendiri dan terlalu obsesif untuk menyingkirkan masa lalu hanya menjadi racun dalam darah



pada akhirnya aku hanya seperti lari di tempat. mengeluarkan banyak usaha tanpa tujuan yang real. pada akhirnya aku disadarkan untuk ikhlas. ikhlas menerima segala kesalahan. ikhlas mengakhiri kesedihan dan keputusasaan. ikhlas menerima perubahan keadaan. ikhlas melepaskan segala hal yang sangat berharga. ikhlas menjalani hari dengan cara berbeda



aq pun bertanya, kapan? beberapa orang berkata, hanya waktu yang dapat menyembuhkan luka. hanya waktu yang mampu menjawab. tapi aku lebih suka begini: hanya AKU yang menentukan kapan aku ikhlas

Saturday 15 January 2011

Surat Cinta Hari Kedua - Teruntuk Kutub Selatan

Hai, kehidupan masa laluku! Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku pernah sakit hati sangat parah dan sangat lama karenamu. Meski begitu, tak pernah terbesit pikiran untuk mendendam. Karena berkat kamu, aku temukan penggantimu. Karena itu, terima kasih kutub selatanku :)

Aku tidak ingat persis sejak kapan aku berhenti menganggapmu teman. Tapi aku selalu nyaman saat bersamamu. Bahkan saat aku menyadari bahwa aku tidak pernah ada di hati dan pikiranmu, aku tetap ingin berada di dekatmu. Bahkan saat aku menyadari kebodohanku, aku masih ingin mengubahmu menjadi lebih baik

Kamu membuatku sukarela berbagi waktu dan makanan. Kamu membuatku mengenali sisi lain diriku. Kamu mengenalkanku pada dunia yang berbeda. Kamu mengenalkanku pada dirimu.

Ketika kamu memutuskan untuk menjalani kehidupanmu sendirian, banyak hal yang kurasakan. Sedih, yang pertama. Kecewa, itu susulan. Kosong, karena hampir 24 jam hidupku dipenuhi oleh namamu. Bahkan, mama sering mempertanyakan kondisimu. Khawatir, karena aku terbiasa menjadi pengingatmu.

Ketika melihat dirimu sekarang, aku semakin sedih. Melihat betapa fokusnya aku pada kehidupanku, melihat betapa kurusnya dirimu. Aku semakin khawatir, dan pikiranku mulai dibayangi kata seandainya. “Seandainya jarak kita tak sejauh kutub utara ke kutub selatan”. Tapi aku sadar bahwa jalan hidup kita sudah berbeda terlalu jauh. Mungkin ini adalah jalan yang Allah berikan untukku.

Melupakanmu bukan hal yang mudah. Mungkin karena aku terlalu dalam mengetahui kehidupanmu. Mungkin karena aku terlalu lama mengenalmu. Mungkin, mungkin, mungkin….

Tapi terima kasih, teman terbaikku. Karena perpisahan kita, aku mengenal diriku lebih dalam. Aku mengetahui dunia lebih luas. Aku bertemu orang-orang baru, hampir semua berlaku baik padaku. Semua itu aku dapat karena aku pernah mengenalmu. Karena itu, aku tidak pernah membencimu. Sakit hati yang membuatku sangat rapuh rupanya bukan alasan. Bukan juga karena tak mampu untuk  membenci. Semua itu karena kamu telah memberi banyak hal baik dalam kehidupanku, bahkan setelah kita berpisah.

Aku mendoakan segala kebaikan untuk dirimu, kehidupanmu, dan  orang-orang yang kau sayangi yang sempat kau kenalkan padaku. Mereka semua tetap ada dalam ingatanku, dan aku menghormati mereka semua. Sampaikan maafku pada mereka karena aku tidak pernah lagi menghubungi mereka.

Untuk kutub selatanku, aku selalu berharap kamu mengenalkan dirimu pada orang-orang yang kau sayangi seperti kamu mengenalkan dirimu padaku. Aku tahu kalau kamu tidak pernah berbohong pada mereka, tapi kamu pun menyembunyikan bagian dirimu yang lain. Suatu saat ketika kamu mengenalkan dirimu pada orang-orang yang kau sayangi, aku yakin mereka akan tetap menerima dan menyayangimu. Karena apapun kamu, tidak akan mengubah perasaan mereka terhadapmu. Kamu adalah kamu.

Aku berharap suatu hari aku melihatmu dalam kondisi yang lebih baik, sahabatku

Friday 14 January 2011

Surat Cinta Hari Pertama - Mengenalmu

Mengenalmu adalah sebuah anugerah, karena kamu adalah obat saat aku sakit. Dan kamu selalu dapat membuatku bersemangat untuk menjalani hari-hariku

Mengenalmu adalah sebuah kebahagiaan, karena kamu datang disaat yang tepat. Kamu membuat hariku tak lagi hampa dan kosong. Bahkan berkat kamu, aku mulai meninggalkan bagian diriku di masa lalu

Mengenalmu adalah sebuah kesenangan, karena kita hidup di dunia yang berbeda. Aku tidak pernah menjalani kehidupan sepertimu, tapi aku tertarik dengan kesenangan yang kamu rasakan. Kamu membuatku sadar, betapa sempitnya hidupku

Mengenalmu adalah sebuah perjuangan, karena segala keterbatasan diantara kita. Mereka bilang banyak hal tentang kamu, tapi aku hanya mempercayai apa yang kau tunjukkan dan katakan padaku

Mengenalmu adalah sebuah awal yang baru untuk membuang yang lama. Meski aku yakin aku pernah mengenalmu sebelumnya, aku yakin kamu adalah orang yang berbeda

Mengenalmu adalah sebuah pembelajaran untuk banyak hal. Diriku, dirimu, kehidupanku, kehidupanmu, masalahku, masalahmu. Dan aku tak akan berhenti belajar

Mengenalmu membuatku yakin bahwa aku bisa menjalani hidupku dengan caraku. Dan meskipun aku bukan orang yang tepat untukmu, aku yakin kamu adalah sumber inspirasi yang tepat untukku

Mengenalmu membuatku selalu berterima kasih pada banyak orang, baik teman maupun musuh, yang mengarahkan pertemuan kita. Dan tentu aku berterima kasih banyak kepada Allah yang menggariskan takdir padaku untuk mempertemukanku denganmu saat ini

Tuesday 19 April 2011

start over

0 comments
 untuk menulis cerita yang baru, dibutuhkan selembar kertas bersih
untuk mengganti minuman yang berbeda, dibutuhkan satu gelas kosong



kadang seseorang merasa terlalu jenuh, terlalu sesak dengan rutinitas kehidupannya. dan diapun membutuhkan satu awalan yang baru, yang berbeda. disertai dengan harapan baru yang lebih baik
kadang seseorang berada pada masa yang paling sulit dan mencapai batas maksimal toleransi. ketika masa itu telah dilewati, tak sedikit orang yang memilih untuk memperbarui diri, menata kembali jalan menuju masa depan

perubahan, sesedikit apapun, akan menghilangkan yang dirasa negatif dan menggantinya dengan yang dianggap lebih positif. tidak ada yang salah dengan itu
dan selama prosesnya, beberapa dapat dengan cepat dan mudah melakukan perubahan. dan tak jarang orang yang mengalami kesulitan dan butuh waktu yang lama untuk berubah. tak mengherankan, karena semuanya tergantung dari kemampuan, kemauan, dan kekuatan setiap manusia

seberapa banyak kertas yang dibutuhkan? seberapa banyak gelas yang harus disediakan?
seberapa kuat seseorang mampu menutup buku lama yang telah usang? seberapa kuat seseorang mampu mengosongkan gelas?

yang pasti, seberapapun banyaknya air mata yang mengalir tidak akan berharga tanpa diimbangi dengan usaha seseorang untuk start over

Wednesday 30 March 2011

refleksi rasa

0 comments
"karena hanya rasa yang tidak dapat dibaca oleh orang lain"



pikiran manusia mungkin dapat terbaca, tapi perasaan hanya untuk dia yang merasa

ketika pikiran membutakan mata, saat itulah langkah kaki hanya sebatas tempurung

dia mungkin tidak berdusta dengan pikirannya, tapi tidak mengatakan yang seutuhnya adalah nista

dan disaat kita tak lagi di jalan yang sama, mempertahankan kebersamaan hanyalah sebuah kebodohan



melepaskan itu mudah. mengikhlaskan itu sangat sederhana

terkadang hanya butuh beberapa saat, terkadang butuh bertahun-tahun

apa yang membuatnya sangat berat adalah betapa mahalnya hal tersebut

dan seringkali aku merasa tidak berdaya untuk mempertahankan



merelakan sebuah kehilangan membutuhkan kesabaran dan keteguhan hati

dan niat untuk melakukannya

karena menggengam pasir terlalu erat tidak akan menyisakan apa-apa

maka dari itu, merenggangkan genggaman adalah langkah awal untuk melepaskan dengan lebih mudah





seringkali, semakin berharga suatu hal, semakin erat tangan menggenggam

semakin besar keinginan untuk memiliki, semakin besar kemungkinan hal tersebut pergi





ketika pikiran bertentangan dengan kata hati

ketika mata terus menangis karena melakukan hal benar

ketika keputusan telah diambil

saat itulah proses berikutnya dimulai



sebuah proses yang panjang dan lama

untuk mencapai kepuasan jiwa

dimana tuntutan rasional tidak lagi dipertimbangkan

dimana ketenangan hati dicapai dengan melapangkan hati seluas samudera

refleksi mengikhlaskan

0 comments

melupakan itu mudah, memaafkan itu jauh lebih sulit



suatu kesalahan yang tidak termaafkan adalah kesalahan diri sendiri. karena konsekuensi dari setiap tindakan sebenarnya sudah dapat diprediksi sebelum suatu akibat terjadi. dan menjadi pribadi yang bandel atau cuek bukanlah pilihan yang tepat apabila pendewasaan diri menjadi sebuah tujuan



mencari pembenaran diri pun tidak lebih baik daripada menyalahkan diri. akan tetapi berdiri diantaranya sama rasanya seperti terjun ke laut dan berusaha untuk tidak tenggelam. berat. menangis ataupun marah juga sama-sama tidak menyelesaikan masalah



bagaimana dengan aku? sudahkan aku memaafkan diriku?sudahkan aku menerima kesalahanku?



dan kebodohan dimulai saat pilihan jatuh pada "melupakan", bukan "memaafkan". mencari hal baru hanya untuk lari dari masalah. pada akhirnya masa lalu itu terus mengikuti, menghantui. dan apa yang terjadi pada masa sekarang terlihat serupa dengan masa lalu. membohongi diri sendiri dan terlalu obsesif untuk menyingkirkan masa lalu hanya menjadi racun dalam darah



pada akhirnya aku hanya seperti lari di tempat. mengeluarkan banyak usaha tanpa tujuan yang real. pada akhirnya aku disadarkan untuk ikhlas. ikhlas menerima segala kesalahan. ikhlas mengakhiri kesedihan dan keputusasaan. ikhlas menerima perubahan keadaan. ikhlas melepaskan segala hal yang sangat berharga. ikhlas menjalani hari dengan cara berbeda



aq pun bertanya, kapan? beberapa orang berkata, hanya waktu yang dapat menyembuhkan luka. hanya waktu yang mampu menjawab. tapi aku lebih suka begini: hanya AKU yang menentukan kapan aku ikhlas

Saturday 15 January 2011

Surat Cinta Hari Kedua - Teruntuk Kutub Selatan

0 comments
Hai, kehidupan masa laluku! Aku hanya ingin kamu tahu kalau aku pernah sakit hati sangat parah dan sangat lama karenamu. Meski begitu, tak pernah terbesit pikiran untuk mendendam. Karena berkat kamu, aku temukan penggantimu. Karena itu, terima kasih kutub selatanku :)

Aku tidak ingat persis sejak kapan aku berhenti menganggapmu teman. Tapi aku selalu nyaman saat bersamamu. Bahkan saat aku menyadari bahwa aku tidak pernah ada di hati dan pikiranmu, aku tetap ingin berada di dekatmu. Bahkan saat aku menyadari kebodohanku, aku masih ingin mengubahmu menjadi lebih baik

Kamu membuatku sukarela berbagi waktu dan makanan. Kamu membuatku mengenali sisi lain diriku. Kamu mengenalkanku pada dunia yang berbeda. Kamu mengenalkanku pada dirimu.

Ketika kamu memutuskan untuk menjalani kehidupanmu sendirian, banyak hal yang kurasakan. Sedih, yang pertama. Kecewa, itu susulan. Kosong, karena hampir 24 jam hidupku dipenuhi oleh namamu. Bahkan, mama sering mempertanyakan kondisimu. Khawatir, karena aku terbiasa menjadi pengingatmu.

Ketika melihat dirimu sekarang, aku semakin sedih. Melihat betapa fokusnya aku pada kehidupanku, melihat betapa kurusnya dirimu. Aku semakin khawatir, dan pikiranku mulai dibayangi kata seandainya. “Seandainya jarak kita tak sejauh kutub utara ke kutub selatan”. Tapi aku sadar bahwa jalan hidup kita sudah berbeda terlalu jauh. Mungkin ini adalah jalan yang Allah berikan untukku.

Melupakanmu bukan hal yang mudah. Mungkin karena aku terlalu dalam mengetahui kehidupanmu. Mungkin karena aku terlalu lama mengenalmu. Mungkin, mungkin, mungkin….

Tapi terima kasih, teman terbaikku. Karena perpisahan kita, aku mengenal diriku lebih dalam. Aku mengetahui dunia lebih luas. Aku bertemu orang-orang baru, hampir semua berlaku baik padaku. Semua itu aku dapat karena aku pernah mengenalmu. Karena itu, aku tidak pernah membencimu. Sakit hati yang membuatku sangat rapuh rupanya bukan alasan. Bukan juga karena tak mampu untuk  membenci. Semua itu karena kamu telah memberi banyak hal baik dalam kehidupanku, bahkan setelah kita berpisah.

Aku mendoakan segala kebaikan untuk dirimu, kehidupanmu, dan  orang-orang yang kau sayangi yang sempat kau kenalkan padaku. Mereka semua tetap ada dalam ingatanku, dan aku menghormati mereka semua. Sampaikan maafku pada mereka karena aku tidak pernah lagi menghubungi mereka.

Untuk kutub selatanku, aku selalu berharap kamu mengenalkan dirimu pada orang-orang yang kau sayangi seperti kamu mengenalkan dirimu padaku. Aku tahu kalau kamu tidak pernah berbohong pada mereka, tapi kamu pun menyembunyikan bagian dirimu yang lain. Suatu saat ketika kamu mengenalkan dirimu pada orang-orang yang kau sayangi, aku yakin mereka akan tetap menerima dan menyayangimu. Karena apapun kamu, tidak akan mengubah perasaan mereka terhadapmu. Kamu adalah kamu.

Aku berharap suatu hari aku melihatmu dalam kondisi yang lebih baik, sahabatku

Friday 14 January 2011

Surat Cinta Hari Pertama - Mengenalmu

1 comments
Mengenalmu adalah sebuah anugerah, karena kamu adalah obat saat aku sakit. Dan kamu selalu dapat membuatku bersemangat untuk menjalani hari-hariku

Mengenalmu adalah sebuah kebahagiaan, karena kamu datang disaat yang tepat. Kamu membuat hariku tak lagi hampa dan kosong. Bahkan berkat kamu, aku mulai meninggalkan bagian diriku di masa lalu

Mengenalmu adalah sebuah kesenangan, karena kita hidup di dunia yang berbeda. Aku tidak pernah menjalani kehidupan sepertimu, tapi aku tertarik dengan kesenangan yang kamu rasakan. Kamu membuatku sadar, betapa sempitnya hidupku

Mengenalmu adalah sebuah perjuangan, karena segala keterbatasan diantara kita. Mereka bilang banyak hal tentang kamu, tapi aku hanya mempercayai apa yang kau tunjukkan dan katakan padaku

Mengenalmu adalah sebuah awal yang baru untuk membuang yang lama. Meski aku yakin aku pernah mengenalmu sebelumnya, aku yakin kamu adalah orang yang berbeda

Mengenalmu adalah sebuah pembelajaran untuk banyak hal. Diriku, dirimu, kehidupanku, kehidupanmu, masalahku, masalahmu. Dan aku tak akan berhenti belajar

Mengenalmu membuatku yakin bahwa aku bisa menjalani hidupku dengan caraku. Dan meskipun aku bukan orang yang tepat untukmu, aku yakin kamu adalah sumber inspirasi yang tepat untukku

Mengenalmu membuatku selalu berterima kasih pada banyak orang, baik teman maupun musuh, yang mengarahkan pertemuan kita. Dan tentu aku berterima kasih banyak kepada Allah yang menggariskan takdir padaku untuk mempertemukanku denganmu saat ini