Wednesday, 20 January 2010

aku kemarin, sekarang, esok

aku telah berubah terlalu jauh,
aku telah memahami terlalu banyak.
aku membaca, aku melihat, aku mendengar, aku merasakan,
aku tak hanya menggunakan indera fisikku.
aku miliki segala yang ingin kumiliki,
aku raih segala keinginanku,
aku bersusah payah, aku berjuang.

ketika hidupku hanya berisi aku,
bertambah keluargaku,
bertambah saudaraku,
bertambah temanku.

ketika yang ditinggikan tak hanya orang tuaku,
tetapi juga guruku,
tetapi juga pengasuhku.

ketika aku harus berbagi dengan teman-temanku,
dengan sahabatku,
dengan saudaraku,
dengan orang yang tak kukenal.

ketika aku masih harus ditopang keluargaku,
kemudian berdiri dengan kakiku sendiri,
kemudian menopang pasanganku,
kemudian menopang anakku,
kemudian menopang orang tuaku.

ketika langkahku masih sepanjang sepuluh senti,
kemudian semakin besar bertambah lagi,
hingga dewasa, hingga tua, hingga mati.

0 comments:

Post a Comment

Wednesday, 20 January 2010

aku kemarin, sekarang, esok


aku telah berubah terlalu jauh,
aku telah memahami terlalu banyak.
aku membaca, aku melihat, aku mendengar, aku merasakan,
aku tak hanya menggunakan indera fisikku.
aku miliki segala yang ingin kumiliki,
aku raih segala keinginanku,
aku bersusah payah, aku berjuang.

ketika hidupku hanya berisi aku,
bertambah keluargaku,
bertambah saudaraku,
bertambah temanku.

ketika yang ditinggikan tak hanya orang tuaku,
tetapi juga guruku,
tetapi juga pengasuhku.

ketika aku harus berbagi dengan teman-temanku,
dengan sahabatku,
dengan saudaraku,
dengan orang yang tak kukenal.

ketika aku masih harus ditopang keluargaku,
kemudian berdiri dengan kakiku sendiri,
kemudian menopang pasanganku,
kemudian menopang anakku,
kemudian menopang orang tuaku.

ketika langkahku masih sepanjang sepuluh senti,
kemudian semakin besar bertambah lagi,
hingga dewasa, hingga tua, hingga mati.

0 comments on "aku kemarin, sekarang, esok"

Post a Comment